Dan sungguh kami akan mengujimu dengan ketakutan, kelaparan, kekurangan dalam hal harta, jiwa, dan buah-buahan, dan berilah kabar gembira terhadap orang-orang yang bersabar
Begitulah kata Allah dalam firmanNya, bahwa setiap manusia pasti akan diuji. Baik dengan ketakutan, kekurangan, kelaparan dalam hal harta, jiwa dan juga makanan. Tapi barang siapa bersabar maka hadiahnya adalah surga.
Ini gak bakalan bahas soal kekurangan, tapi aku bakalan bahas soal ujian yang menimpa salah seorang teman.
Sebelumnya, karena artikel ini lebih menekankan pada kesehatan organ reproduksi perempuan, jadi yang gak sanggup membacanya boleh di skip ya, baca artikel aku yang lain. Tapi yang penasaran boleh banget ngikutin sampai akhir dan mudah-mudahan ada manfaatnya.
Berawal dari curhat
Jarang-jarang nih aku ngebahas soal kesehatan. Apalagi kesehatan reproduksi wanita. Oke, perlu di garis bawahi dulu yah, kalau postingan ini gak ada sama sekali kaitannya dengan hal pornografi.
Jadi, bulan lalu, aku ketemuan sama temen lama yang kini lagi berbadan dua. Saking udah lama gak ketemunya, kami hanya bisa saling sapa di media sosial atau whatapps aja dan jadwal untuk ketemu hanya jadi wacana semata.
Banyak hal yang dibahas saat pertemuan kami berdua. Salah satu pembahasannya yang menarik dan bikin aku kaget adalah saat temanku bercerita kehamilannya.
Berawal dari hopelessnya dia untuk bisa hamil setelah di vonis dokter kemungkinan untuk hamil sangatlah kecil.
Hah? Kenapa?
Temenku jawab, aku kena penyakit Vaginismus.
Hah? Vaginismus? penyakit apa itu? aku baru denger.
So, temenku mulai jelasin tentang vaginismus. Intinya vaginismus itu adalah "ketegangan yang terjadi pada otot vagina".
Dengan santainya aku jawab, ahh mungkin kamu kurang relax kali pas lagi berhubungan sama suami.
Temenku langsung menjawab, dia selalu sangat relax saat berhubungan, namun entah kenapa selalu sakit saat pertama, dan semakin lama dicoba malah selalu gagal untuk penetrasi.
Menurut hasil konsultasi dengan dokter, otot vagina sama halnya jantung yang gak bisa dikendalikan kapan berhenti atau pun berdetak.
Ya Allah, aku sedih denger temen sendiri mengidap penyakit itu dan sekaligus terharu, Qadarallah Allah punya kuasaNya sendiri.
Hanya saja, yang ditakutkan oleh temanku adalah takut tidak bisa memuaskan suami. Bismillah insya Allah, Allah punya cara yang banyak untuk membuat hubungan kalian menjadi lebih indah.
Nah, berawal dari curhat inilah, yang bikin aku kepo soal vaginismus. Bahas sedikit ya.
Vaginismus Pada Wanita
Bersumber dari hello sehat, Vaginismus adalah gangguan yang dimana otot di sekitar vagina mengencang dengan sendirinya saat penetrasi seksual. Vaginismus bisa dikatakan sebagai disfungsi seksual yang menyerang vagina.
Otot vagina akan tiba-tiba mengetat ketika mendapatkan sentuhan pada area vagina tersebut. Sebenarnya vaginismus tidak mempengaruhi gairah seksual, hanya saja bisa menghambat hubungan intim dengan pasangan. Selain itu vaginismus pun menyebabkan rasa sakit pada area vagina.
Lalu, apa sih gejala terserang vaginismus?
Masih dari hellosehat.com, untuk gejalanya sendiri sebenarnya setiap perempuan berbeda. Ada perempuan yang tidak bisa disentuh sama sekali, yang menyebabkan vaginanya tertutup. Ada juga yang bisa berhubungan intim, namun vaginanya akan merasakan sakit yang luar biasa.
Faktor Penyebab Vaginismus
Sampai dengan saat ini masih belum ada faktor penyebab pasti tentang vaginismus pada wanita. Dari beberapa literasi yang aku baca, kebanyakan faktornya adalah psikologis seperti
- Adanya ketakukan saat melakukan hubungan intim
- Perasaan takut hamil
- Sedang stres atau keadaan gelisah
- Adanya rasa ketidakpercayaan terhadap pasangan
- Pernah mengalami trauma, misalnya pernah mengalami kekerasan seksual, pelecehan maupun pemerkosaan
- Adanya pengalaman masa kecil yang mengerikan tentang hubungan seksual
Bagaimana Cara Pengobatan Vaginismus?
Menurut temanku, setelah dia mencari-cari dokter yang tepat untuk menangani vaginismus. Akhirnya dia mendapatkan dokter yang katanya hanya satu-satunya di Bandung yaitu dokter Robbi Asri Wicaksono seorang dokter kandungan ahli vaginismus yang praktek di rumah sakit Limijati Bandung.
Selain disarankan mengkonsumsi obat. Temanku juga disarankan therapy dan melakukan operasi. Biaya operasi yang lumayan mahal ini, akhirnya tidak jadi diambil karena Qadarallah akhirnya temanku bisa hamil. Alhamdulillah
Tips dari dokter Robbi untuk temanku adalah, ingat kamu itu perempuan bukan alat pemuas. Maka berbicara jujurlah pada pasangan, jika kamu mengalami hal ini. Gak perlu takut, dan segera konsultasi pada dokter ahli kandungan.
***
Nah, buat kamu yang mungkin mengalami permasalahan serupa, bisa langsung konsultasi ke dokter kandungan kamu dan inget jangan stres dulu ya. Karena gak ada yang gak mungkin buat Allah, buktinya temanku bisa hamil kok. Masya Allah.
Kamu juga bisa dapetin info lebih banyak lewat komunitas vaginismus di instagram vaginismuscampaign.
Semoga artikel ini bermanfaat ya.