Ngerasa gak sih kalau sekarang suhu kota Bandung berubah? Yap, jadi panas udah gak seadem dulu lagi. Kira-kira ada yang tahu karena apa berubah? Pemanasan global, perubahan iklim, volume kendaraan bertambah dan lain sebagainya. Inti dari semua jawaban itu adalah tentang lingkungan. Bener gak? Pengen dong udara di Bandung seadem dulu lagi. Nah, kalau pengen udara di Bandung seadem dulu lagi mulai dari sekarang kita sebagai #EnergiMuda harus mulai berubah. Berubah yang seperti apa? berubah mulai mencintai lingkungan sekitar kita.
1. Juris Bramantyo (Communication & campaign Specialist, Koaksi Indonesia),
2. Khalisah Khalid (Kepala Departemen Kampanye dan Perluasan Jaringan Walhi Nasional)
3. Annnisa Paramita (Head of Communication & Outreach, Waste4change)
4. Rahyang Nusantara (Koordinator Nasional Gerakan Indonesia Diet Kantong Plastik)
Menurut Khalisah Khalid dari Walhi Nasional, Indonesia sudah saatnya berubah. Sudah saatnya tidak hanya fokus pada salah satu kekayaan bumi kita yaitu Batu Bara. Sudah saatnya pemerintah membuka mata mengenai isu lingkungan seperti kebakaran hutan, perubahan iklim, perilaku masyarakat pesisir dan menghentikan kegiatan tambang batu bara. Saat ini, Walhi Nasional berkonsentrasi bagaimana caranya agar industri batu bara bisa dihentikan. Karena menurutnya, industri batu bara merupakan salah satu industri primitif di jaman sekarang. Bayangkan, berapa banyak anak-anak di Kalimantan yang mati akibat terjatuh pada lubang bekas galian batu bara yang tak pernah direklamasi (ditutup kembali). Menurutnya, sudah saatnya pemerintah dan perusahaan swasta berubah dan mencari sumber energi pengganti batu bara tersebut.
Sumber : https://www.instagram.com/coaction.id |
Lain lagi isu lingkungan yang disampaikan oleh Annisa Paramita dari @waste4change. Menurutnya @waste4change konsen pada isu lingkungan terkait pengelolaan sampah. Sampah yang menumpuk dirumah dan diangkut oleh tukang sampah menurutny bukan menyelesikan masalah tapi memindahkan masalah. Sampah yang dikumpulkan oleh para Tukang sampah masih harus di simpah di TPA (Tempat Pembungan Akhir), setelah di TPA sampah pun tidak langsung diolah tapi ditumpuk. Salah satunya karena pengelolaan sampah yang masih manual. Sehingga dampaknya bagi lingkungan adalah polusi udara yang disebabkan oleh busuknya sampah yang menumpuk, bahkan resiko terhadap gangguan kesehatan pun jadi ancaman bagi warga yang tinggal di dekat TPA. Masalahnya di Indonesia sendiri belum ada standar mengenai cara mengelola sampah yang baik.
Pendapat lain mengenai isu lingkungan disampaikan oleh Rahyang Nusantara dari @ZerowasteNasional menurutnya lebih dari 80% masyarakat sudah aware dengan isu lingkungan. Buktinya Indonesia sempat menerapkan diet kantong plastik untuk beberapa retail pada waktu lalu.
Selain itu, #EnergiMuda sudah mulai membiasakan membawa tumbler pengganti AMDK (Air Minum Dalam Kemasan). Sayangnya, dari beberapa kota besar di Indonesia yang mulai berubah, Bandung menjadi salah satu kota yang masih bandel soal pemakaian kantong plastik. Menurutnya, peran dari pemerintah daerah harus lebih ditingkatkan agar Bandung pun bisa melakukan diet kantong plastik untuk menjaga lingkungan agar lebih nyaman.
Isu lingkungan yang selanjutnya disampaikan oleh Juris Bramantyo dari Koaksi Indonesia, menurutnya semua masyarakat, terutama #EnergiMuda yang masih berkuliah dijurusan apapun dapat berkontribusi menciptakan usaha yang greenjobs. Entah itu bekerja pada NGO (Non Government Organization) yang menangani lingkungan maupun dengan mendirikan sebuah start up yang memang konsen pada masalah isu lingkungan.
Terlepas dari pendapat para narasumber diatas, yang menarik adalah pembahasan mengenai keterkaitan isu politik dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Contohnya, keikutsertaan kita dalam memilih calon pemimpin negara adalah salah satu bentuk aware dengan lingkungan. Bayangkan apabila kita tidak memilih, lalu pemimpin yang menang adalah orang yang tidak aware sama sekali dengan lingkungan, maka kita juga yang akan rugi. Satu hal lagi yang jangan dilupakan, mulai ingatkan para calon pemimpin kita dengan semua janji-janji dan program yang akan mereka wujudkan pada saat kampanye. Sudah saatnya kita sebagai #EnergiMuda menagih janji-janji kampanye para calon pemimpin kita dan kalau bisa bukan mereka yang menentukan program tapi kita yang menyuarakan aspirasi kita. So.. sudah siapkah beraksi #EnergiMuda?
Jadi, apa sih yang bisa kita lakukan sebagai #EnergiMuda dalam menjaga lingkungan?
So, pengen dong jadi bagian dari #EnergiMuda yang aware sama lingkungan. Yuk mulai berubah dari sekarang. Saatnya #EnergiMuda beraksi.