Siapa sangka kalau pesantren itu gak hanya memiliki santri-santri yang sholeh dan sholehah, tapi pesantren jaman now juga memiliki bisnis loh. Kok bisa? sambil belajar, santri-santri gak hanya dididik tentang ilmu agama, tapi juga dididik untuk bisa berpenghasilan. Caranya seperti apa? cara dengan membuat suatu produk yang nantinya bisa dijual dan menghasilkan. Toh bergadang pun merupakan sunnah Rasulullah bukan.
Dalam upaya mendukung langkah santri-santri di pesantren, terutama di wilayah Jawa Barat. Gubernur dan Wakil Gubernur membuat program yang bernama Pesantren Juara dengan programnya disebut One Product One Pesantren (OPOP). OPOP ini merupakan salah satu program unggulan, dari 17 program Gubernur dan Wagub Jawa Barat selama periode 2018-2023.
Tujuan OPOP
Menyadari bahwa sebagian pesantren di Jawa Barat belum mampu mandiri secara ekonomi untuk membiayai kebutuhan operasional maupun pengembangan sarana dan prasaran pesantren. Oleh karena itu, program OPOP hadir untuk membantu menciptakan, mengembangkan, dan memasarkan produk yang dihasilkan oleh setiap pesantren di daerah provinsi yang dapat mewujudkan kemandirian pesantren.
Selain tujuan diatas, OPOP juga memiliki tujuan jangka panjang yaitu menciptakan masyarakat jawa barat merasakan kemajuan dan kemandirian ekonomi Jawa Barat yang berasal dari pesantren.
Tahapan OPOP
Tahapan OPOP |
Untuk menjalankan program OPOP ini, berikut beberapa tahapan yang harus dilalui oleh pesantren dari mulai pendaftaran sampai tahapan pameran produk.
1. Sosialisasi
2. Pendaftaran Online
3. Seleksi Administrasi
4. Seleksi Audisi OPOP Tahap 1 (Menentukan Juara Tingkat Kecamatan)
5. Temu Bisnis (Jejaring Usaha OPOP)
6. Pelatihan dan Magang di Pesantren
7. Pemberian Hadiah Bantuan Penguatan Modal
8. Pendampingan OPOP
9. Audisi Tahap 2 (Menentukan 108 Pesantren Juara Kab/Kota)
10. Audisi Tahap 3 (Menentukan 10 Pesantren Juara Provinsi)
11. Pameran Promosi Bisnis OPOP
Temu Bisnis OPOP
Pada tanggal 2-3 Septemner 2019 bertempat di Trans Convention Center Bandung, temu bisnis OPOP dilaksanakan. Dihadiri oleh 1074 pesantren yang telah lolos tahap audisi pertama.
Bapak Tus Hartadji Membuka Temu Bisnis OPOP |
Pada tanggal 2 September 2019, temu bisnis OPOP dibuka oleh Bapak Tus Hartadji yang merupakan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Jabar dan dihadiri oleh 1074 pesantren yang telah lolos audisi dan melakukan registrasi untuk temu bisnis pesantren di hari pertama, selain itu hari pertama ini dismapaikan juga pembekalan materi oleh Dr Meriza Hendri.
Penyerahan Penguatan Modal bagi Pesantren
Dihari kedua yaitu tanggal 3 September 2019, agenda yang dilakukan adalah penyerahan penghargaan dan hadiah penguatan modal usaha secara simbolis bagi 27 perwakilan kecamatan kabupaten/kota sekaligus penandatanganan MOU antara pengusaha umkm dengan pesantren. Kegiatan ini langsung diserahkan oleh bapak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Penyerahan Modal bagi Pesantren oleh Gubernur Jabar |
Penandatangan MOU perusahaan dan pesantren |
Dalam kegiatan OPOP dihari kedua ini, dipamerkan juga beberapa produk unggulan dari masing-masing pesantren seperti berikut.
Tas Berbahan Lidi Karya Ponpes Miftahul Munawaroh Ciamis |
Kerajinan Tangan Karya Ponpes |
Radio Portable dan Sound System Karya Ponpes Al Khairiyah Bogor |
Aneka Kerajinan Berbahan Lidi Karya Ponpes Miftahul Munawaroh |
Produk Limbah Kulit by Ponpes Al Mustofa Garut |
Harapan OPOP
Dari peserta opop yang kurang lebih hampir 1287, dan yang dinyatakan lolos sebesar 1074 pesantren. Kedepannya akan mendapatkan pembekalan dari Pemprov Jabar melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil UPTD Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasian dan Wirasaha Prov Jabar dengan pembekalan, sebagai berikut :
1. Diadakannya temu bisnis
2. Diadakan pelatihan dan pemagangan oleh mentor yang sudah ahli
3. Diberikan bantuan penguatan modal usaha
4. Diberi pendampingan usaha, dari mulai pembuatan produk sampai produk bisa dipasarkan
5. Dibantu kegiatan promosi produk, seperti diadakan pameran, bazar, dan lainnya
Tahap selanjutnya, pondok pesantren akan dikompetisikan kembali dalam seleksi audisi tahap 2, yang akan menghasilkan 108 pondok pesantren terbaik tingkat kabupaten/Kota. Untuk kemudian, dikompetisikan kembali dan akan mengerucut dengan 10 Pondok Pesantren dengan kategori produk terbaik tingkat provinsi.
Selain itu, harapan untuk santri kedepan tidak hanya mahir secara ilmu agama, tapi akan dididik juga bagaimana bisa memulai usaha melalui produk unggulan.
Tahun depan, harapan OPOP ini adalah mendapatkan 4000 pesantren yang akan mendaftar dan ikut audisi. Pemerintah pun akan jemput bola mendatangi pesantren pelosok yang memang kesulitan mendaftar secara online. Dengan adanya OPOP Jabar 2019 ini, mewujudkan pesantren juara, juara santrinya juara produknya.