Jadi, pas tahu ada transportasi publik yang namanya MRT (Moda Raya Terpadu) yang resmi beroperasi per tanggal 24 Maret 2019 di Jakarta dan semua orang berbondong-bondong untuk mencoba menaikinya, aku hanya bisa ngiri dan mupeng doang. Iya maklumm karena baru ada di Jakarta, sedangkan aku kan di Bandung.
Tapi ternyata meskipun agak terlambat sedikit, ya tepat di bulan November 2019 akhirnya aku nyoba juga nih transportasi publik yang namanya MRT Jakarta. Alhamdulillah, rejeki ya.
Maaf kalau terlalu excited yaaa, saking senengnya loh.
MRT Jakarta jadi moda transportasi publik favorit aku selama di Jakarta. Kurang lebih hampir tiga minggu aku tinggal di Jakarta selama bulan November 2019. Seruuu..pengalaman yang mengasyikan sampai aku naik berulang-ulang.
Hal yang pertama harus kamu lakukan adalah mempunyai kartu MRT Jakarta atau E Money. Kenapa? karena satu kartu MRT Jakarta dan satu e Money hanya bisa digunakan untuk satu orang penumpang saja. Jangan lupa isi saldonya juga ya.
Loket Pembelian Tiket MRT Jakarta |
Mesin Tiket Otomatis |
Nah, apa sih bedanya tiket single trip dan multi trip?
Single trip ini merupakan kartu yang hanya bisa kamu pakai dalam satu kali perjalanan aja dan hanya berlaku selama 7 hari sejak pembelian. Saat membelinya sudah termasuk saldo senilai Rp 15.000
Sedangkan untuk tiket Multi trip itu adalah kartu MRT Jakarta yang tidak mempunyai batasan waktu dan berisi saldo sebesar Rp 25.000 sejak pembelian pertama, sehingga bisa kamu gunakan kapan aja.
So, yang ke jakartanya cuma mau transit doang, bisa pilih beli single trip tiket. Tapi buat kamu yang berencana stay di Jakarta lebih lama, kamu bisa memiliki multi trip tiket. Atau kamu cukup bawa e money kamu aja kemana-mana itu udah multi fungsi banget loh.
Kamu bisa beli langsung di stasiun, tapi khawatirnya sedang penuh dan antrian lumayan panjang loh. Jadi, lebih baik prepare ya.
Pengalaman Naik MRT Jakarta
Jalur tunggu masuk dan keluar MRT |
Pertama kali aku naik melalui stasiun Bundaran HI, persis menjadi stasiun awal beroperasinya MRT Jakarta. Karena pas kebetulan hari minggu, jadi stasiun lumayan cukup ramai. Ternyata kesan pertama saat masuk stasiun adalah sejuk, bersih, nyaman, luas plusnya lagi di dinding sepanjang stasiun ada poster boyband korea BTS loh, hehehe (nyempetin juga buat foto nih)
Foto dulu dong sama BTS |
Untuk tarifnya sendiri sangatlah murah dan terjangkau. Ini dia bocoran tarif naik MRT Jakarta.
Nah, di trip pertama aku ini. Karena penasaran, aku sengaja naik sampai stasiun akhir di Lebak Bulus. Sehabis turun, aku naik MRT lagi untuk balik lagi, emang anaknya bener-bener penasaran deh. hahahaha
Suasana di lorong Stasiun Bundaran HI |
Jalur Stasiun MRT Bundaran HI |
Berhubung hari Minggu, suasana di dalam MRT cukup ramai. Tapi meskipun ramai, kondisi di dalam MRT sangat kondusif. Ada beberapa rules yang tidak boleh dilakukan selama kamu melakukan perjalanan menggunakan MRT. Salah satunya adalah selama di dalam MRT, kamu dilarang makan dan minum, tujuannya adalah agar kondisi di dalam MRT ini terjaga kebersihannya. Rules ini pun jelas di pampang di beberapa sudut MRT
Peraturan di dalam MRT Jakarta |
Suasana di dalam MRT |
Puas menjelajahi MRT dari stasiun Bundaran HI sampai ke stasiun Lebak Bulus. Dari mulai kondisinya padat sampai kondisinya kosong, sehingga aku bisa leluasa mengabadikan momen di dalam MRT. Amaze aja gitu sebenernya sama transportasi ini, akhirnya Indonesia punya moda transportasi sekeren ini, coba aja orang-orangnya sadar akan keindahan ini, pasti bakalan perlahan meninggalkan transportasi pribadi yang malah ngebuat kemacetan di jalan.
Beberapa stasiun yang aku lalui dari mulai stasiun Bundaran HI ke stasiun Lebak Bulus. Kurang lebih transit di 11 stasiun untuk sampai ke stasiun akhir Lebak Bulus.
Jalur MRT Jakarta |
Akhirnya kondisinya kosong |
Suasana Stasiun Akhir Lebak Bulus |
Sekedar info, moda transportasi MRTJakarta ini atau yang lebih dikenal Ratangga ini mulai beroperasi dari pukul 05.00 samapi 23.00. So, buat kamu yang mau jalan-jalan di Jakarta silahkan coba Ratangga ini ya, dijamin gak akan nyesel kok. Fasilitasnya lumayan lengkap dari mulai mushola, toilet, mini mart, dan ada beberapa tenant makanan ringan yang berada di dalam stasiun.
Untuk masyarakat difabel juga, fasilitas lift telah disediakan dan lajur khusus pun tersedia. So, gak perlu worry nih kalau kesini.
Kira-kira siapa yah yang mau ajak aku naik MRT lagi?