Benarkah Sirop obat sudah aman untuk anak?
Orang tua mana yang tidak khawatir saat anak terserang sakit? apalagi kalau sakitnya lumayan berat dan dalam waktu yang lama. Seringkali terbersit dalam hati, biarlah saya saja yang sakit. Tapi parents, percayalah kalau kita seorang ibu yang sakit malah bakalan bikin repot suami dan anak. Jadi, berdoalah agar selalu diberi kesehatan.
Ini pengalaman ketika Aisyah putri kami harus di rawat inap karena demam tinggi yang tidak kunjung sembuh. Awalnya kami mengira Aisyah hanya demam biasa, diberikan obat penurun panas tidak ada perubahan. Demamnya kadang datang di waktu tidak tentu. Kadang siang kadang malam dan suhu badannya bisa tiba-tiba tinggi. Obat penurun panas yang kami berikan masih dalam bentuk drop karena usia Aisyah pun belum genap 2 tahun.
Namun di tengah kepanikan saya mengenai kondisi Aisyah, tiba-tiba muncul berita bahwa ditemukannya kasus gagal ginjal akut pada anak karena mengkonsumsi obat sirop yang mengandung Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG). Alhasil makin panik dan cukup stres.
Pemberian obat pun kami hentikan sementara, sambil kami terus berkomunikasi via whattsapp dengan dokter anak Aisyah. Sambil memantau perkembangan informasi juga. Untuk sementara kami lakukan kompres air hangat di beberapa titik tubuh Aisyah.
Karena demamnya tidak kunjung mereda bahkan naik turun, akhirnya kami memutuskan membawa Aisyah ke rumah sakit sesuai dengan saran dari dokter anak. Setelah pemeriksaan darah, ditemukan adanya infeksi bakteri yang menyebabkan Aisyah demam tinggi terus menerus, alhasil dokter menyarankan bahwa Aisyah harus di rawat inap.
Setelah terapi antibiotik 5 hari di rumah sakit, alhamdulillah Aisyah dibolehkan untuk pulang. Doakan terus ya agar kami selalu sehat dan dijauhkan dari segala penyakit.
Mengenal GGAPA (Gagal Ginjal Akut Pada Anak)
Penyakit gagal ginjal sebenarnya bisa menyerang siapa saja. Baik anak-anak maupun dewasa. Penyakit gagal ginjal adalah penurunan fungsi ginjal secara mendadak. Namun berbeda dengan orang dewasa, penyakit gagal ginjal akut pada anak, biasanya disertai gejala seperti diare, muntah, demam, batuk dan pilek, penurunan jumlah air seni bahkan tidak bisa buang air kecil sama sekali. Selain itu ada beberapa kasus yang memang sudah ada sejak lahir (penyakit bawaan).
Jika anak sudah mengalami gagal ginjal, maka penanganan yang diberikan adalah dengan obat-obatan, diet khusus untuk penyakit ginjal, juga dyalisis (cuci darah) bahkan transplantasi ginjal. Semua metode penanganan penyakit ginjal ini akan disesuaikan dengan penyebab dan seberapa parah kondisi anak saat dirawat.
GGAPA menjadi kejadian luar biasa saat pertama kalinya dalam sejarah Indonesia terjadi lonjakan masal selama periode Januari 2022 hingga Oktober 2022. Penanganan demi penanganan pun dilakukan meskipun awalnya masih belum diketahui penyebab gagal ginjal akut pada anak ini disebabkan oleh apa.
Namun, setelah keluarnya kasus yang sama di Gambia dan Ikatan Dokter Indonesia (IDAI) melakukan teleconference dengan para dokter di Gambia. Diketahui bahwa semua gejalanya sama persis seperti yang dialami oleh anak-anak Indonesia. Setelah ditelusuri ternyata ada beberapa jenis obat sirop yang mengandung cemaran bahan pelarut Propilen Glikol (PG) / Propilen Etilen Glikol (PEG) yang diganti dengan Etilen Glikol (EG) / Dietilen Glikol (DEG) oleh satu oknum perusahaan supplier kimia.
Perkembangan Terbaru Keamanan Obat Sirop Untuk Anak
Untuk memastikan perkembangan terbaru keamanan obat sirop anak dapat dikonsumsi. Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) bersama dengan Kementrian Kesehatan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) dan Pakar Farmakologi menyelenggarakan acara Dialog Interaktif Kesehatan dengan tema "Sirop Obat Aman Untuk Anak" yang diadakan di Royal Kuningan Hotel, Jakarta pada 21 Maret 2023.
Pada kesempatan kali ini, dihadiri oleh beberapa narasumber yang dapat menjelaskan mengenai keamanan obat sirop, diantaranya :
1. Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., M.A.R.S.
Selaku Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Direktorat Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI
2. Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm
Selaku Direktur Standarisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia
3. dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp. A(K)
Selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia
4. Apt. Noffendri Roestram, S.Si
Selaku Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia
5. Prof. Apt. I Ketut Adnyana, Msi., Ph.D
Selaku Guru Besar Farmakologi – Farmasi Klinis, Institut Teknologi Bandung
Dialog Interaktif "Sirop Obat Aman Untuk Anak"
Sesi dialog interaktif mengenai Sirop Obat aman untuk anak ini diawali dari pemaparan Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., M.A.R.S. Selaku Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Direktorat Jendral Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI.
Menurut beliau, Kemenkes sudah melakukan langkah-langkah penanganan untuk kasus GGAPA, seperti :
1. Menerbitkan surat edaran penghentian sementara obat sirop pada anak pada tanggal 18 Oktober 2022 untuk semua layanan kesehatan dengan tujuan untuk menyelamatkan anak-anak Indonesia agar tidak ada lagi yang mengalami kejadian yang sama
2. Melakukan konferensi pers pada 21 Oktober 2022 mengenai daftar obat yang dihentikan yang mengandung cemaran ED GED
3. Mengikuti arahan dari BPOM mengenai sirop obat yang aman dikonsumsi atau tidak
4. Mensosialisasikan list obat yang aman dikonsumsi melalui e catalog
5. Bekerjasama dengan BPOM dan stakeholder untuk menguji bahan baku eksipien, sehingga kedepannya keamanan obat pun dapat lebih terjaga
Selanjutnya Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M. Pharm, Selaku Direktur Standarisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor & Zat Adiktif (ONPPZA) dan Plt. Direktur Registrasi Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia.