Terimakasih 2020, untuk ujian sabar dan ujian syukurnya
Sebenarnya ini postingan melanjutkan postinganku sebelumnya Awal Kesedihanku.
Kalimat ini paling menggambarkan sekali apa yang aku alami sepanjang tahun 2020. Gak kerasa udah hampir setaun dan akan berganti tahun lagi.
Padahal saat ditimpa ujian sabar, kerasa menyiksa, waktu kerasa lama, dan dalam hati berpikir, yakin aku bisa lewatin ini semua sendirian? Ternyata jawabannya bisa dan aku gak pernah sendirian
Diawali aku kehilangan beberapa orang yang aku sayangi, termasuk salah satunya mamaku. Di awal tahun 2020. Keadaan diri lagi jobless saat itu alias pengangguran. Keluar masuk kerja kayak kutu loncat mulai aku lakukan dari 2019.
Sempet terpikir buat mengakhiri hidup, tapi apakah semua selesai dengan mengakhiri hidup? Alhamdulillah masih punya iman, pikiran sesaat itu pun hilang. Mulai lagi bangkit, gimana caranya untuk melanjutkan hidup (ini bagian privacy sih sebenernya, gak apa-apa yah sharing, hehe)
Akhirnya Allah kirim seorang teman di setiap harinya agar aku gak kesepian. Ya sebut saja dia mawar. Seorang single parents yang punya segudang ujian juga. Oh, ternyata masing-masing diri kita ini diuji menurut kapasitasnya masing-masing. Dan yakin setiap ujian yang diberikan, bukan berarti Allah akan dzalim. No. Allah ada, lebih dekat bahkan dari urat leher.
"Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Segala keadaan yang dialaminya sangat menakjubkan. Setiap takdir yang ditetapkan Allah bagi dirinya merupakan kebaikan. Apabila dia mengalami kebaikan, dia bersyukur, dan hal itu merupakan kebaikan baginya. Dan apabila dia tertimpa keburukan, maka dia bersabar dan hal itu merupakan kebaikan baginya" (HR Muslim)
Pelan-pelan diri ini mulai sadar, kalau solusi dari segala ujian sabar ini adalah sabar dan sholat. Berserah. Berdoa. Mohon ampun sebanyak-banyaknya. Karena pasti sesuatu hal apapun yang dialami diri kita gak lain ada karena salah satunya dosa-dosa kita.
Astaghfirullohaladzim.
Dan akhirnya Allah bener-bener ngejawab semua ujian sabar berganti dengan ujian syukur.
Mulai bangkit cari kerjaan lagi buat membunuh waktu, akhirnya dapat. Bahkan sampai sekarang masih aku jalani.
Ditengah perjalanan, sambil mencoba bangkit dan pelan-pelan mulai nabung lagi. Allah kasih lagi kejutan. Aku tiba-tiba dipertemukan dengan seseorang yang menjadi suami aku sekarang. Tanpa kenal sebelumnya, perkenalan yang terjalin hanya 2 bulan itu, mengantarkanku menjadi seorang istri.
Ya dia suamiku. Tanpa pernah bertanya soal masa lalu, dia orang yang apa adanya untukku. Candaannya yang sering terdengar kelewatan, menurutku itu bumbu di rumah tangga kami. Ditambah kehadiran keluarga besar suami yang seru, bener-bener gak nyangka dapet hadiah yang sebegitu banyak dari Allah. Allah tau yang terbaik. Allah Maha Baik.
Sebagai bonus lagi, gak perlu nunggu lama. Allah langsung mengamanahi kami dengan kehamilanku yang sekarang sudah berjalan hampir 6 bulan. Masya Allah Tabarakallah. Doakan kami sehat terus yah, sampai persalinan nanti. Aamiin
Aku selalu percaya, Allah akan mengganti setiap kesedihan yang kita alami dengan kebahagiaan yang berkali-kali lipat. Allah ambil 1 tapi Allah gantinya seribu. Dan itu REAL.
Gak cuma itu, aku kehilangan ibu. Tapi aku diberi keluarga baru yang Masya Allah is a gift. Serasa punya dua ibu, ada mama mertua dan tante yang senantiasa luar biasa perhatian. Aku yakin juga ini salah satu dari doa-doa mamaku yang sering dipanjatkan.
Aku gak pernah ngerasa sedih dan sendiri lagi. Ujian syukur ini ngebuat aku sempat terlena. Tapi inget, meskipun dalam keadaan syukur, jangan lupa tetap berdoa. Karena syukur pun ujian.
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya: 35)
Bandung, 28 Juni 2020 |
Mimam Pregnancy |
Mini Me 26 Week |