Mengenal Impact Investing melalui Microfinance Marketplace Fintech Amartha
September 27, 2022
Seiring dengan perkembangan dunia digital saat ini, banyak sekali bermunculan perusahaan-perusahaan yang memanfaatkan teknologi untuk mempermudah aktivitas kita. Contohnya, ada perusahaan e commerce dan perusahaan financial technology.
Kalau E commerce itu berfokus pada transaksi jual beli online yang bisa kita akses mudah melalui smartphone, sedangkan Financial Technology (FinTech) merupakan hasil gabungan antara jasa keuangan dengan teknologi yang akhirnya mengubah model bisnis dari konvensional menjadi moderat. Artinya yang sebelumnya harus dengan bertemu dan bertatap muka serta mebawa uang tunai untuk melakukan pembayaran, kini cukup dilakukan secara online saja dalam hitungan detik. Sehingga membuat semuanya lebih cepat.
Di Indonesia, ada beberapa jenis Financial Technology yang berkembang yaitu :
1. Crowdfunding
Microfinance Marketplace Fintech
Anisa Aprilia CPF |
Tips Memilih Microfinance Marketplace
Amartha MicroFinance Marketplace Fintech
Shiva Vinneza - PR Manager Amartha |
Impact Investing/Pendanaan Berdampak dari Amartha
Dampak Ekonomi |
Dampak Sosial |
Mekanisme Pendanaan di Amartha
- Pendana berpeluang mendapatkan imbal hasil mencapai 15% flat per tahun
- Imbal hasil akan dibayarkan secara mingguan
- Adanya machine learning untuk mengukur credit scoring dari peminjam yang kita pilih
Menu Marketplace/rincian peminjam yang bisa dipilih |
Menu Portfolio dan Impact Investing |
Menu aktivity untuk monitor dana kita |
38 Comments
Kalau ada mentoring dan training pasti lebih terarah ya mak, memang kalau pinjol itu banyaknya yang untuk konsumtif dibanding untuk mengembangkan usaha.
ReplyDeleteBetul sekali mba, kitanya juga lebih fokus misahin uang modal sama uang laba ya. Jadi gak kecampur2
DeleteIni menarik juga, kita bisa memilih debitur mana nih yang akan menerima kucuran dana dari kita. Dana yang kita investasikan bisa memberikan imbalan yg lumayan plus memberdayakan mereka yang punya usaha. Mesti mulai belajar2 nih mengenai investasi ini
ReplyDeleteBetul sekali mak, bisa sekalian memonitor debiturnya juga. Dan gak perlu khawatir dananya gak balik, karna ada prinsip gotong royong tadi
Deletethank you untuk pencerahannya mba.. Mjadi tau lebih banyak tentang impact investing ini. Bisa jadi pilihan untuk banyak orang ya
ReplyDeleteBetul sekali mba
DeleteBetul banget.
ReplyDeleteDi saat menjadi pengusaha, mindset kita kudu berpikir berani mengambil langkah taktis dengan bertanggungjawab terhadap resiko yang terjadi. Dengan adanya bantuan pendanaan usaha yang diberikan oleh Amartha, maka yang diharapkan usaha semakin maju dan bisa berkembang dengan baik.
Nah betul mba, apalagi dihadapkan dengan kondisi pandemi memilih bertahan ato malah tergerus ya
DeleteSaat menjadi pembisnis memang modal adalah hal yg utama yah kak, aplgi saat di tengah perjalanan kehabisan modal
DeleteSaya baru tahu tentang microfinance ini mbak, Kalau P2P Lending sudah 2 tahun ini saya investasi di salah satu platform. Jadi kalau microfinance ini sasaran pendanaan adalah pelaku UMKM ya. Bisa juga nih dipertimbangkan untuk investasi, sekaligus membantu pelaku usaha supaya usahanya makin maju.
ReplyDeleteBetul sekali sasarannya pelaku UMKM, dan amartha ini fokusnya pada umkm perempuan
DeleteAhh, cara kerjanya mirip P2P lending ya mbak. tapi beda sasaran aja ya. I see nih. Mau juga sih kalau mau investasi untuk pendanaan UMKM supaya bisnis jadi lebih berkembang bahkan maju dengan adanya Microfinance Marketplace Fintech seperti Amartha ini,
ReplyDeleteMemang termasuk kategori P2P lending juga mba, hanya saja yg jadi subjeknya berbeda
DeleteBagus ya ada Amartha ini untuk para perempuan yang memiliki usaha berskala mikro dan berada di pedesaan.
ReplyDeleteYang jelas memberikan perbedaan Amartha ada program mentoring dan training yang dilakukan oleh tenaga lapangan kepada para mitra amartha, dan amartha menyediakan akses keuangan digital sekaligus edukasi literasi keuangan digital bagi para mitra.
Ya betul, agar para mitra di pedesaan pun melek akan literasi keuangan
DeleteInvestasi jadi salah satu cara mengelola keuangan ya mbak
ReplyDeleteApalagi kalau memang sudah terdaftar OJK
Jadi aman deh
Melalui Amartha masyarakat bisa pilih mau jadi investor atau borrower sesuai dengan kebutuhan. Yang pasti harus cermat, ya. Ternyata dampaknya sangat positif, ya, baik secara sosial maupun ekonomi.
ReplyDeleteAsal borrowernya khusus perempuan dan di pedesaan ya
DeleteWah, ini bagus ya buat para perempuan yang memiliki usaha berskala mikro, agar bisa berkembang, sudah OJK pula. Jadi aman deh
ReplyDeleteMenarik nih jadi kalau di Amartha jika kita tidak meminjam uang, kita bisa meminjamkan uang. Gitu ya?
ReplyDeleteTake and give jadinya ya ini apalagi sudah ada dalam pengawasan OJK. Jadi aman ya
Sudah lama juga ya Amartha MicroFinance Marketplace Fintech ini. Perusahaan yang butuh pendanaan bisa mendapatkan dana dengan cara mudah dan praktis dengan Amartha MicroFinance Marketplace Fintech
ReplyDeletemenarik microfinance ini ya, jadi kita bisa ikut andil dalam mensejahterakan masyarakat yang memiliki usaha micro yaa. cara investasinya juga mudah dan terkontrol yaa.
ReplyDeleteBikin tertarik ini kalau imbal baliknya flat gak ngaruh sama inflasi berati ya..
ReplyDeleteUdah mulai ngulik coba2 invest aku mba di bidang ini cuma belum yag nemu yg tepat... Kayaknya ini bisa direkomendasi y
Kalau gak ngaruh saat inflasi jadi pengen krn skrg inflasi katanya lagi melonjat apalagi prediksi tahun depannya
DeleteKalau untuk investasi, terus terang sampe sekarang masih berusaha untuk belajar lebih banyak tentang instrumen-instrumennya. Kalau untuk UMKM, saya lebih ke arah pengen bantu modalin aja dulu dan nggak berharap terlalu banyak mengenai return-nya.
ReplyDeleteMayan lega ada alternatif pinjaman selain pinjol. Soalnya pinjol banyak yg ilegal dan bunganya mencekik. Hiks. Untung ada Amartha ya
ReplyDeleteSenengnya denger ada yang ngemodalin ibuk2 di pedesaan. Soalnya banyak potensi tapi susah cari modal. Mau maju ya gimana, untung ada Amartha.
ReplyDeleteAmartha microfintech ini bidik dua sekaigus ya. Perempuan dan pedesaan. Kalau gini optimis sih, para perempuan di desa makin berdaya karena diberi kesempatan.
ReplyDeleteHalo mba. Paling familiar itu yang p2p lending service ya mba. Kalau yang lainnya, auk kurang ngeh. Baca ini jadi nambah wawasan juga. Btw peluang imbal hasilnya 15 persen oke banget
ReplyDeleteIya betul 15% per tahun ya itung2 nabung ya
DeleteSistem investasi yg cukup menarik
ReplyDeleteKarena sekaligus bisa memberikan pelayanan keuangan berbasis digital bagi para UMKM
Memberikan jesempatan utk lebih berdaya perempuan dan masyarakat di pedesaan
wah asik banget ya imbal hasil dibayarkan mingguan ini cepat banget berarti ya balik modal atau keuntungannya, jadi penasaran jenis investasi ini jarang-jarang ada
ReplyDeleteJadi ini kita pun bisa jadi investor ya tanpa harus jadi sultan dulu alias banyak duit? Trus kalo untuk UMKM atau peminjamnya, ada bungakah mba? Berapa persen bunganya?
ReplyDeleteFintech Amartha, termasuk fintech zaman sekarang gak hanya memberikan pinjaman yaa..
ReplyDeleteTapi dengan akad yang sama-sama bisa diuntungkan, bisa juga sebagai tempat berinvestasi dengan menjadi investor.
Wah jadi ini semacam investasi gaya baru ya. Bisa pilih sendiri debiturnya, keren deh. Ada minimum modal nya ga sih Mba? Penasaran hehehe.
ReplyDeleteKeren nih mbak kl dana yang kita investasikan bisa memberikan imbalan yg lumayan, terlebih jika bisa memberdayakan yang punya usaha. Saya jadi tertarik nih
ReplyDeleteKesulitan utama orang bisnis kecil ya pasti mentok di modal ya mbak apalagi kalau udah mulai berjalan dan ternyata pesanan nambah itemnya
ReplyDeleteSelama ini aku kira Amartha itu masuk ke golongan P2P mba, ternyata microfonancing yaaa.
ReplyDeleteAku rutin membiayai beberapa pinjaman di P2P salah satu platform terkenal . Tapi bukan Amartha. Sbrnnya sempet tahu juga ttg Amartha ini. Tp blm ada ikutan membiayai aja. Blm Nemu peminjam yg klik 😁. Tapi sesekali aku cek kok di aplikasinya apa ada yg sesuai atau ga.
Dari pengalamanku bbrp tahun investasi di P2P, pernah sih ngerasain gagal bayar, walo ga sering. Diganti asuransi juga walo cuma 80%. Tapi tetep aja nyesek Yaa 😂. Makanya aku memang hati2 banget kalo udh menyangkut pembiayaan pinjaman. Hrs cek segala macam background peminjam, ratio hutangnya dan data2 mereka yg lain. Rating pun aku lebih suka minimal B+ dengan asuransi. Apalagi di zaman begini yg sdg agak sulit, resiko gagal bayarnya tinggi. Jadi ga mau ngasal.