Review Buku - Montessori Play and Learn
July 31, 2019
Bismillah
Mengakhiri
bulan Juli ini, aku bakalan sharing tentang buku parenting yang sedang aku
baca. Buku dengan judul Montessori Play and Learn ini karya dari Lesley
Britton seorang Montessorian dan founder London Montessori Centre.
Buku ini
diterjemahkan oleh Ade Kumalasari
Cetakan
keempat, Oktober 2018
Diterbitkan
oleh Penerbit B First (PT Bentang Pustaka)
Didistribusikan
oleh Mizan Media Utama
Terdiri
279 halaman
Buku ini
sangat bermanfaat untuk para emak yang mau memulai aktivitas montessori
dirumah. Buku ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan potensi anak dengan
permainan khususnya untuk anak usia 2-6 tahun.
Nah, mak
sudah mulai penasaran dengan buku ini?
Sebelumnya
untuk emak yang masih bingung dengan Metode Montessori, bisa langsung baca dipostingan aku sebelumnya yah.
Esensi Metode Montessori
Untuk memasukkan
gagasan metode Montessori ke dalam kehidupan keluarga, emak harus memiliki
pengetahuan terlebih dahulu tentang dasar dari filosofi Montessori.
Beberapa karakter
dasar menurut Maria Montessori mengenai karakteristik universal anak adalah
sebagai berikut :
- Semua anak memiliki pikiran yang mudah menyerap informasi
- Semua anak melewati periode yang sensitif
- Semua anak ingin belajar
- Semua anak belajar melalui bermain atau melakukan sesuatu
- Semua anak melewati beberapa tahap perkembangan
- Semua anak ingin mandiri
Dari karakteristik
tersebut, bisa disimpulkan bahwa semua anak memiliki tahap perkembangan sampai
usianya mencapai 18 tahun.
Tahap 1 : mulai dari
baru lahir sampai 6 tahun
Menurut Montessori,
pada tahap ini semua anak akan masuk dalam fase 'tidak sadar' atau 'mudah
menyerap'. Selama tahap ini, anak akan belajar dengan menyerap berbagai
informasi yang terjadi di lingkungannya tanpa peduli dengan prosesnya. Anak pun
akan dengan cepat menguasai bahasa.
Tahap 2 : usia 6
sampai 12 tahun
Dalam tahap ini,
Montessori menyebutnya sebagai perolehan dari budayanya. Anak akan mulai
terbentuk melalui budayanya sendiri
Tahap 3 : usia 12
sampai 18 tahun
Tahap ini merupakan
tahap kemandirian. Montessori percaya bahwa banyak sekali perubahan yang
terjadi pada periode ini, dan mengharuskan adanya pengawasan dan perhatian yang
lebih banyak dari sebelumnya.
Menerapkan Metode Montessori
Setelah mengetahui
karakteristik anak, Maria Montessori merumuskan Metode Montessori dengan tujuan
untuk
- Memfasilitasi perkembangan kepribadian unik anak
- Membantu anak agar mudah menyesuaikan diri secara sosial, emosional, serta tumbuh bahagia dan kuat secara fisik
- Mewujudkan potensi intelektualnya secara penuh
Montessori percaya
bahwa setiap anak terlahir dengan karakter yang berbeda-beda. Karena perbedaan
yang unik inilah orang tua harus memiliki peran sebagai berikut
- Memberi kebebasan pada anak dalam batas-batas tertentu
- Menghargai individualis anak
- Jangan memaksakan kehendak dan kepribadian orang tua kepada anak
Lalu apa yang
terjadi apabila, anak sudah diberikan kebebasan, namun melakukan kesalahan?
Atau saat anak berhasil melakukan sesuatu?
Menurut Montessori,
untuk membangun emosional pada anak, dibutuhkan juga sikap disiplin. Montessori
percaya bahwa anak seharusnya TIDAK PERLU DIBERI HADIAH meskipun ia melakukan
tindakan yang benar atau berhasil mencapai sesuatu. Karena pemberian hadiah tersebut
akan membuatnya melakukan sesuatu semata-mata untuk hadiah bukan untuk
MENIKMATI aktivitas tersebut.
Begitupun dengan
hukuman, Montessori melihat hukuman sebagai lingkaran setan. Anak yang selalu
dihukum akan menjadi TAKUT UNTUK MELAKUKAN HAL YANG SALAH sampai otaknya
menjadi kacau dan bingung dan lebih parahnya anak jadi tidak bisa menbedakan
mana yang salah ataupun yang benar. Akibatnya anak justru akan mengulangi
kesalahan tersebut.
Peran Orang Tua dalam Proses Sosialisasi
Dalam kehidupan
bersosialisasi, orang tua pun harus berperan sebagai berikut :
- Jangan terlalu posesif atau berlebihan dalam melindungi anak, karena pada dasarnya anak ingin mandiri
- Jangan terlalu menuntut anak untuk menunjukkan perhatian atau afeksi. Biarkan anak mencari dan datang kepada orang tua sendiri
- Jangan membuat aturan secara otoriter. Anak akan merasa takut, dan sewaktu-waktu anak akan marah dan membantah
- Membebaskan anak tapi jangan terlalu longgar dan dibiarkan. Usahakan sebagai orang tua harus bersikap demokratis dan selalu melibatkan anak dalam mengambil keputusan dan memberinya kesempatan untuk menyampaikan pendapat.
3 Comments
makasih reviewnya
ReplyDeletewah bagus banget bukunya...pingin beli buat anakku nanti..sekarang baru 11 bulan
ReplyDeleteAduh inilah buku yang aku cari-cari, terima kasih banget sudah direview di sini mba. Aku memang tertarik sekali buat metode montesorri ini di rumah karena aku rencananya juga ga masukin anak ke PAUD/TK Swasta, pengennya usia Pre-School aku buat Home Schooling aja, ntar kalo SD baru ke sekolah umum.
ReplyDelete