Bandara International Jawa Barat (BIJB) Kertajati Menjadi Pendorong Ekonomi di Tanah Pasundan
June 24, 2019
Bandara International Jawa Barat (BIJB) Kertajati Menjadi Pendorong Ekonomi di Tanah Pasundan. Sehubungan dengan wacana yang sudah dicanangkan mengenai perpindahan dari Bandara Husein Sastranegara Bandung ke Bandara Kertajati Majalengka. Angkasa Pura II selaku pengelola mengaku siap akan perpindahan tersebut.
Dalam acara Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 22 Juni 2019 di Hotel Grand Mercure Setiabudi Bandung. Angkasa Pura II bersama perwakilan dari Bandara International Jawa Barat (BIJB), Kementrian Perhubungan dan Masyarakat Pecinta Aviasi merasa antusias akan perpindahan tersebut karena dapat menjadi motor baru pertumbuhan ekonomi dan pariwisata khususnya di wilayah Jawa Barat.
Menurut Bapak Muhammad Awaluddin selaku CEO PT Angkasa Pura II, sampai saat ini Angkasa Pura (AP) II telah mengelola 16 Bandara, 13 Bandara International dan 3 Bandara Domestik dengan total 112 juta penumpang pada tahun 2018.
FGG Angkasa Pura 2 |
Adapun peran Angkasa Pura II terhadap bandara Kertajati ini di bagi menjadi 4 peran diantaranya :
- Sebagai operator bandara Kertajati
- Sebagai Investor, Angkasa Pura II menjadi pemegang saham sebesar 25% di PT BIJB
- Sebagai Asset Owner, Angkasa Pura II sebagai pemiliki aset sisi udara (di atas tanah) kecuali pembangunan satuan kerja Kemnhub periode 2015-2017
- Sebagai Asset Developer, Angkasa Pura II sebagai pengembang infrastruktur sisi udara Bandara Kertajati
Karena begitu banyaknya peran Angkasa Pura II terhadap Bandara Kertajati ini, Bapak Muhammad Awaluddin menjelaskan bahwa seluruh stakeholder di industri penerbangan, industri pariwisata, dan masyarakat umum harus melihat proses pengembangan Bandara Kertajati ini bukan hanya dari kacamata Internal Rate of Return (IRR) saja, tapi harus memakai sudut pandang Economic Rate of Return (ERR), karena sisi positif dengan adanya Bandara Kertajati ini dapat mendorong ekonomi masyarakat dan ekonomi daerah sekitarnya. Lebih singkatnya menurutnya Bandara Kertajati akan menjadi economic creator seperti halnya Bandara Banyuwangi.
Senada dengan yang dipaparkan oleh Bapak Awaluddin, Menurut Bapak Djoko Murjatmodjo selaku Director of Engineering & Opertion AP II dengan adanya Bandara Kertajati, pemerintah daerah dan masyarakat Jawa Barat tidak akan bisa menikmati manfaat yang lebih besar dari sektor pariwisata jika sampai dengan sekarang masih mengandalkan Bandara Husein Sastranegara.
Menurutnya, Bandara Husein Sastranegara bertahun-tahun sudah tidak dapat berkembang karena keterbatasan lahan, terlebih lagi area yang berada di pusat kota membuat Bandara Husein Sastranegara sulit untuk dilakukan ekspansi.
Pada FGD kali ini, Bapak Djoko menegaskan bahw Angkasa Pura II tidak akan mengalihkan seluruh penerbangan komersial dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati. Melainkan hanya akan memindahkan penerbangan domestik yang bermesin jet saja.
Daftar Maskapai Yang akan beroperasi di Bandara Kertajati
Berikut 5 daftar Maskapai penerbangan yang akan beroperasi di Bandara Kertajati
1. Garuda Indonesia
2. Air Asia
3. Citilink
4. Lion Air
5. Xpress Air
Kelima maskapai penerbangan tersebut akan melayani 13 rute, diantaranya :
1. Balikpapan
2. Lombok
3. Pontianak
4. Denpasar
5. Padang
6. Makassar
7. Surabaya
8. Medan
9. Banjarmasin
10. Batam
11. Palembang
12. Pekanbaru
13. Yogyakarta
Ketentuan tersebut sudah diatur dalam surat dari Kementrian Perhubungan Dirjen Perhubungan Udara No AU.04/0274/KUM/DRJU/XI/2019 perihal penataan rute penerbangan Bandara Husein Sastanegara (BDO) dan BIJB Kertajati (KJT). Ketentuan ini efektif per tanggal 1 Juli 2019, dan penerbangan pesawat jet dan rute luar pulau Jawa dari Bandara Husein Sastranegara (BDO) resmi ditutup.
Aksesbilitas Bandara Kertajati
Untuk memudahkan akses bagi masyarakat yang akan melakukan penerbangan melalui BIJB Kertajati, Menurut Bapak Andreas Wijanto selaku Sekretaris Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat sudah disediakan 19 operator bus dan 167 armada angkutan umum yang siap melayani masyarakat melalui jalur darat dari Bandara Kertajati menuju Bandung, Cirebon, Majalengka, Kuningan, Tasikmalaya, Cikarang, Indramayu, Purwakarta dan Sumedang.
Selain adanya armada umum, pemerintah pun sedang dalam proses perampungan jalur tol Cisumdawu (Cileunyi, Sumedang, Dawuan) dan kedepannya akan ada rencana mengubah beberapa jalan kabupaten menjadi jalan nasional, juga rencana pembangunan jalur kereta api dari Bandung menuju Bandara Kertajati.
Dampak Keberadaan Bandara Kertajati
Selain menjadi isu yang sangat kontroversi di kalangan masyarakat. BIJB Kertajati pun memiliki dampak langsung dan tidak langsung terhadap ekonomi terutama di tanah pasundan.
Dampak langsung :
- Mendorong terciptanya lapangan pekerjaan yang lebih berkualitas
- Meningkatkan nilai jual daerah sekitar bandara, khususnya terkait nilai tanah dan bangunan
Dampak tidak langsung :
- Terciptanya lapangan kerja secara tidak langsung akibat induced demand
- Peningkatan kesejahteraan sering terbukanya akses penduduk menengah ke bawah terhadap pendapatan potensial
Melihat dampaknya secara langsung dan tidak langsung dari keberadaan Bandara Kertajati, menurut Bapak Gerry Soejatman selaku pengamat penerbangan mengatakan bahwa saat ini yang perlu dilakukan oleh pemerintah, Angkasa Pura II, dan stakeholder lain adalah memperluas informasi agar masyarakat memahami kemajuan pengembangan infrastruktur pendukung Bandara Kertajati sehingga tidak akan ada lagi penolakan perpindahan bandara tersebut.
Pernyataan tersebut didukung oleh Bapak Yayan Satyakti selaku akademisi Universitas Padjajaran yang menyatakan bahwa mau tidak mau perpindahan bandara ini harus dilakukan, dengan harapan Jawa Barat memiliki diferensiasi pasar penumpang udara yang unik, agar international exposure nya bisa menjual letak geografis dari Bandara Kertajati seperti halnya Bandara International Soekarno Hatta.
Semoga dengan sosialisasi melalui FGD ini, informasi tentang perpindahan beberapa maskapai khususnya pesawat jet ini dapat membuat masyarakat menjadi lebih bijaksana dalam menanggapi perubahan yang akan terjadi.
Salam dari kami para blogger yang beruntung bisa hadir langsung dalam Focus Group Disscusion yang sangat bermanfaat ini.
6 Comments
Iya sih, kalau ada fasilitas publik kayak gini pasti daerahnya ikut terangkat. Geliat ekonomi pasti meningkat dan investor juga gak ragu buat nanemin modal. Semoga saja yang angkutan penghubung ke kota-kota lainnya itu segera terealisasi, termasuk kereta dan jalan tol. Jadi penumpang pun lebih nyaman karena nggak repot lagi.
ReplyDeleteWah masyaallah nambah lagi ya penerbangan di indonesia semoga semakin memudahkan kita-kita yg senang traveling hehe. Makasih mba sharingnya, jadi semakin tahu ttg bandara kertajati
ReplyDeleteMungkin di awal pertentangan aka terjadi dan itu wajar. Tapi kalau dinilai pembangunan Banadara Kerjahati akan mendorong perekonomian setempat ya tentu akan baik dan harus kita dukung sepenuhnya.
ReplyDeleteSemoga satu hari bisa terbang dari atau ke sini.
Wah seneng bgt ya bisa mendapat kesempatan hadir di acara Focus Discussion Group. Sosialisasi penting untuk masyarakat Indonesia
ReplyDeleteWah mantab ni mba Mega, dari Cirebon bisa langsung cuss ke Jogja nggak pake lama. Masyarakat pun pastinya ikut menikmati perekonomian yang lebih baik. Cakep deh!
ReplyDeletewah kalau dari ciebon bisa langsung ke sana ya gak perlu ke jakarta lagi
ReplyDelete